
JAKARTA, Bogorexplore - Film Snow White memang tidak asing di industri adaptasi, namun edisi live-action terkini yang dirilis oleh Disney justru menjadikannya sebagai salah satu karya paling polemikal dalam jejak rekam perusahaan tersebut.
Walaupun mendapatkan skor 71% dari pemirsa di Rotten Tomatoes, tanggapan di IMDb malah menghasilkan respon yang sangat berbeda.
Film ini saat ini ditulis sebagai salah satu dari sedikit film yang memiliki peringkat terendah di dalam catatan IMDb, mencapai nilai cuma 2,2/10. Apa penyebabnya? Adanya lonjakan ulasan berbobot lima bintang yang sangat tinggi jumlahnya.
Mengutip Movieweb , Jumat (28/3/2025), berdasarkan 39.000 ulasan yang diterima, sebanyak 78% memberikan penilaian terendah. Untuk dibandingkan, Dragonball Evolution—which often cited as the worst adaptation movie—hanyalah memiliki 46% ulasan dengan satu bintang.
Dibanjiri Kritik Negatif, Adakankah Hujatan Terhadap Snow White?
Satu tantangan besar pada ulasan di IMDb terletak pada kebijakan anonimitas lengkap mereka, membuatnya rumit untuk mengidentifikasi apakah komentar datang dari pemirsa sejati atau merupakan bagian dari serangan ulasan massal.
Sebaliknya, Rotten Tomatoes saat ini sudah membedakan tinjauan menjadi yang diverifikasi dan yang tidak diverifikasi guna mengurangi penyalahgunaan peringkat, namun IMDb belum menetapkan sistem semacam itu.
Jadi, apakah Snow White memang seburuk itu? Menurut fakta, ternyata tidak demikian.
Film ini telah menghadapi banyak kontroversi sejak awal produksinya, terutama setelah pemberian peran Putri Salju kepada Rachel Zegler yang menimbulkan diskusi tentang isu rasialisme. Hal tersebut muncul karena karakter asli Putri Salju memiliki kulit putih sedangkan Rachel merupakan aktris dengan latar belakang Latin.
Kemudian ada penerapan teknologi CGI pada tujuh kurcaci tersebut. Tambahan lagi, pernyataan Zegler yang mendukung Palestina, di saat yang sama Gal Gadot merupakan warganegara Israel, hal ini semakin menambah ketidak harmonisan menjelang rilis filmnya.
Meskipun demikian, Snow White berhasil menghasilkan pendapatan sebesar $43 juta selama pekannya yang pertama dirilis. Walaupun angka tersebut tidak sepenuhnya memukau bagi ukuran Disney, namun tetap saja menjadikan film ini sebagai produksi dengan pembukaan tertinggi kedua di tahun 2025.
Tren Remake Disney: Apakah Mereka Berhasil Atau Tidak?
Dalam beberapa tahun belakangan, Disney telah meluncurkan berbagai versi hidup dari film kartun legendaris mereka. Akan tetapi, sepertinya peminat trend tersebut mulai mengecil, khususnya bagi film-film yang sudah ada sebelum 30 tahun silam.
Beberapa adaptasi ulang, seperti The Little Mermaid dan Pinocchio, juga mendapati diri mereka menghadapi hasil box office di bawah ekspektasi.
Pada saat yang sama, rilisan versi hidup dari Disney berjudul Mufasa: The Lion King, awalnya memulai debut dengan sedikit tantangan namun pada akhirnya berhasil masuk ke dalam daftar film paling sukses di tahun tersebut.
Saat ini, perhatian terfokus pada Lilo & Stitch, versi live-action selanjutnya dari Disney yang akan dirilis tahun ini. Bisakah film itu membalikkan trend menurun ini? Hanya waktu yang dapat memberikan jawaban.
Posting Komentar