Bogor, Jawa Barat – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, bekerja sama dengan Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda, akan meluncurkan program pembinaan khusus bagi pelajar tingkat SMA dan sederajat yang mengalami kesulitan dalam pembinaan karakter. Program ini dirancang sebagai upaya preventif dan rehabilitatif untuk mengatasi kenakalan remaja yang semakin marak di wilayah tersebut.
Latar Belakang Program
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan pembinaan karakter dan disiplin kepada pelajar yang terlibat dalam perilaku menyimpang, seperti tawuran dan pelanggaran tata tertib sekolah. Program ini bukan merupakan hukuman, melainkan bentuk intervensi positif yang melibatkan peran aktif orang tua dan berbagai pihak terkait.
"Kami ingin memberikan ruang bagi orang tua yang merasa kesulitan membimbing anaknya. Dengan persetujuan mereka, anak-anak ini akan mendapatkan pembinaan di lingkungan yang terstruktur dan disiplin," ujar Dedie saat meninjau lokasi barak militer di Gunung Batu, Bogor Barat, pada 1 Juni 2025.
Fasilitas dan Kapasitas Barak
Barak militer Yonif 315/Garuda telah disiapkan untuk menampung hingga 100 peserta pada tahap awal, dengan rincian 80 laki-laki dan 20 perempuan. Fasilitas yang tersedia mencakup asrama dengan tempat tidur yang layak, kamar mandi, ruang makan, dan area pelatihan. Sarana dan prasarana ini telah digunakan sebelumnya untuk kegiatan pelatihan serupa, sehingga siap mendukung program pembinaan ini.
Kurikulum dan Metodologi Pembinaan
Program pembinaan akan berlangsung selama dua minggu, dengan estimasi waktu pelatihan selama 12 hari. Selama program, peserta tetap mengikuti materi pembelajaran sesuai kurikulum sekolah, yang akan dilaksanakan oleh guru-guru yang ditunjuk. Di luar jam pelajaran, peserta akan mendapatkan bimbingan langsung dari pelatih Yonif 315/Garuda, yang fokus pada pembentukan karakter, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
Komandan Kodim 0606/Kota Bogor, Kolonel Inf Dwi Agung Prihanto, menambahkan bahwa materi pembinaan akan disesuaikan dengan tingkat usia dan kebutuhan peserta, dengan pendekatan yang humanis dan edukatif. "Kami ingin membentuk karakter pribadi melalui kedisiplinan, bukan dengan pendekatan yang keras," ujarnya.
Prosedur Pendaftaran dan Kriteria Peserta
Pendaftaran program ini akan dikoordinasikan melalui Dinas Pendidikan Kota Bogor. Orang tua atau wali yang merasa tidak mampu membina anaknya dapat mengajukan permohonan secara resmi, disertai surat pernyataan. Program ini bersifat sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari pihak sekolah atau pemerintah.
Wali Kota Dedie menegaskan bahwa program ini ditujukan bagi pelajar yang benar-benar membutuhkan intervensi khusus. "Kami berharap tidak banyak anak yang perlu mengikuti program ini. Namun, kami juga realistis bahwa masih ada anak-anak yang membutuhkan pembinaan lebih intensif," katanya.
Kolaborasi dengan Pihak Terkait
Untuk memastikan efektivitas program, Pemkot Bogor akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor, psikolog, dan tenaga pendidik. Pendekatan multidisipliner ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi peserta.
Analisis dan Harapan ke Depan
Program pembinaan di barak militer ini merupakan langkah inovatif dalam menangani kenakalan remaja di Kota Bogor. Dengan pendekatan yang terstruktur dan melibatkan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat menjadi model penanganan masalah serupa di daerah lain. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, TNI, orang tua, dan masyarakat dalam mendukung pembentukan karakter generasi muda yang tangguh dan berintegritas.
Posting Komentar