Bogor — Suasana hangat dan penuh antusiasme mewarnai kunjungan rombongan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta bersama Forum Bank Sampah (FBS) Kota Yogyakarta ke Bank Sampah Sejahtera RW 06 Kelurahan Kedung Badak, Tanah Sareal, Kota Bogor. Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua FBS sekaligus Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Ir. Aman Yuriadijaya, M.M.
Kehadiran rombongan disambut oleh Camat Tanah Sareal Rokib, S.E., M.Si., didampingi Ketua FK LPM Tanah Sareal Heru Prasetyo, Direktur Bank Sampah Sejahtera Rensinora, perwakilan DLH Kota Bogor, aparatur Kelurahan Kedung Badak, Ketua RW 06 Mukijo, para ketua RT, serta tokoh masyarakat.
Paparan Pengelolaan dan Prestasi Bank Sampah Sejahtera
Dalam sambutannya, Direktur Bank Sampah Sejahtera, Rensi, memaparkan berbagai aspek pengelolaan organisasi, mulai dari manajemen kelembagaan, proses pengkaderan, hingga pelibatan aktif masyarakat. Ia juga menjelaskan bagaimana kemitraan strategis turut memperkuat operasional bank sampah.Bank Sampah Sejahtera yang berdiri sejak Agustus 2017 ini telah memiliki sekitar 350 nasabah, termasuk dari luar wilayah RW 06. Lembaga ini tumbuh dari swadaya masyarakat dan berhasil mendapatkan dukungan operasional dari CSR Green ACC dan Bank Mandiri, serta dana hibah tabungan nasabah.
Tahun ini, Bank Sampah Sejahtera meraih Juara III Lomba Bogor Bersih yang diselenggarakan Radar Bogor bersama DLH Kota Bogor. Sebuah prestasi yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai pelopor gerakan sadar sampah di wilayah Kedung Badak.
“Pembahasan mengenai sampah harus semakin sering diangkat ke media sosial agar semakin banyak masyarakat yang sadar dan mau terlibat,” ujar Nensi.
Studi Banding Kaya Gagasan dari Yogya
Acara juga diisi sesi tanya jawab dan diskusi antara pengurus Bank Sampah Sejahtera dan rombongan FBS yang sebagian besar merupakan ketua bank sampah dari berbagai wilayah di Kota Yogyakarta.
Perwakilan DLH Kota Yogyakarta, Rajwan Taufiq, S.I.P., M.Si., memperkenalkan program unggulan “Lima Langkah Mas Joss (Masyarakat Jogja Olah Sampah)” yang terdiri dari:
-
Pilah sampah sesuai jenis
-
Bawa sampah anorganik ke bank sampah
-
Olah sampah organik menjadi produk
-
Habiskan makanan tanpa sisa
-
Gunakan wadah berulang
Program ini telah menjadi gerakan bersama masyarakat Jogja dalam menangani sampah secara mandiri.
Apresiasi dari Kecamatan Tanah Sareal
Camat Tanah Sareal, Rokib, mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas kunjungan tersebut.
“Ini merupakan kebanggaan bagi kami di Kota Bogor. Kunjungan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperkuat kolaborasi dalam upaya pengelolaan sampah,” ujarnya.
Harapan Sekda Yogyakarta: Pegiat Bank Sampah adalah Pahlawan
Ketua FBS Kota Yogyakarta sekaligus Sekda Kota Yogyakarta, Ir. Aman Yuriadijaya, M.M., menutup sesi pemaparan dengan pesan inspirasional. Ia menyampaikan bahwa keberadaan dan perkembangan bank sampah di setiap wilayah dapat memberikan kontribusi besar dalam mereduksi sampah.
“Jika pengelolaan sampah dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat, maka biaya penanganan sampah pemerintah dapat dialihkan untuk sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan. Para pegiat bank sampah layak disebut pahlawan,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa aktivitas pengelolaan sampah bukan hanya bermanfaat secara sosial, tetapi juga menjadi amal jariah bagi para pelakunya.
Penutup
Kegiatan studi banding ditutup dengan Pemberian Cinderamata dari Rombongan Yogyakarta, sesi foto bersama dan ramah tamah antara rombongan Yogya dan warga Kedung Badak, Serta Pameran Produk hasil Daur ulang Bank sampah Sejahtera. Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi lebih kuat antarwilayah dalam memajukan gerakan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.







Posting Komentar